A. PROTOKOL
Protokol
adalah aturan atau sekumpulan aturan dan standar yang memungkinkan komputer
untuk dapat saling berkomunikasi [1]. Bagi komputer pengirim (sender)
maupun penerima (receiver) yang terlibat dalam sebuah proses pengiriman
data, mereka harus dapat mendeteksi dan menggunakan protokol yang sama. Untuk
melakukan pertukaran data sender dan receiver (host) harus sepakat tentang
bagaimana bentuk dan arti data tersebut, misalya ketika sebuah host mengirimkan
data 1 dan 0 ke host lainnya, kedua host harus sepakat tentang arti dari data 1
dan 0 yang dikirimkan itu. Hal ini serupa dengan dua orang yang akan melakukan
sebuah percakapan, mereka harus setuju tentang siapa yang akan berbicara
pertama kali, bagaimana mengungkapkannya, bagaimana memahaminya sehingga dapat
dimengerti dan bagaimana cara mengakhiri percakapan tersebut. Seperti dapat
dilihat pada gambar 1, kabayan sebagai host mencoba untuk berkomunkasi dengan
host lainnya.
Gambar
1. Kabayan mencoba berbicara dengan Kang Kemod.
B. OSI Model
Pada
tahun 1977 ISO (International Organization for Standarization) menetapkan OSI
(Open Standard Interconnection) sebagai standar bagi komunikasi data, OSI
adalah sebuah standar baku dan ia hanyalah sebuah model rujukan, jika kita
misalkan suatu model adalah sebuah pertanyaan, maka protokol adalah jawabannya.
Suatu protokol hanya dapat menjawab satu atau beberapa pertanyaan tertentu yang
spesifik atau dengan kata lain suatu protokol hanya melayani suatu lingkup
wilayah yang sangat terbatas. Sebuah protokol tentu saja tidak dapat menjawab
semua pertanyaan yang diajukan oleh sebuah model, akan tetapi dengan
menggabungkan berbagai macam protokol dalam sebuah protokol suite (misalnya
TCP/IP) kita dapat menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan oleh model yang
ada.
1.1
Tujuh Layer OSI
OSI
model dibuat dengan tujuan agar komunikasi data dapat berjalan melalui
langkah-langkah yang jelas, langkah-langkah ini biasa disebut dengan nama
“layer” dan Model OSI terdiri dari tujuh layer dengan pembagian tugas yang
jelas, ke tujuh layer itu adalah:
·
Aplication
·
Presentation
·
Session
·
Transport
·
Network
·
Data-Link
·
Physical
Tanggung jawab setiap layer adalah
menyediakan servis bagi layer diatasnya, layer yang berada diatas tidak perlu
tahu tentang bagaimana data bisa sampai kesana atau apapun yang terjadi di
layer di bawahnya (lihat gambar 2).
Gambar
2. Tujuh layer OSI
a) Aplication
Layer
Layer
paling tinggi dari model OSI adalah
aplication layer, seluruh layer dibawahnya bekerja untuk layer ini, tugas dari
application layer adalah mengatur komunikasi antar aplikasi.
b) Presentation
Layer
Presentation
layer adalah layer yang berada dibawah application layer dan diatas
session layer, presentation layer menambahkan struktur pada paket data yang
akan dikirimkan. Tugas utama layer ini adalah untuk meyakinkan bahwa data atau
informasi terkirim dengan bahasa atau syntax yang dapat dipahami oleh host yang
dituju. Protokol pada presentation layer dapat menterjemahkan data kedalam
bahasa atau syntax yang dapat dimengerti dan kemudian mengkompres atau
mengenkripsi data sebelum menyampaikan data ke session layer.
c) Session
Layer
Session
layer berada di bawah presentation layer, layer ini bertugas untuk mengontrol
“dialog” selama komunikasi berlangsung, layer ini bertanggung jawab dalam hal
bagaimana membentuk sambungan, bagaimana menggunakan sambungan tersebut, dan
bagai mana memutuskan sambungan yang terbentuk setelah sebuah sesi komunikasi
selesai. Session layer juga menambahkan control header pada paket data selama
pertukaran data terjadi.
d) Transport
Layer
Dibawah
session layer ada transport layer, layer ini menjamin diterimanya paket data
yang dikirim. Transport layer juga dapat membentuk sebuah sambungan dan
mengirim acknowledgment ketika paket data diterima.
e) Network
Layer
Network
layer yang berada dibawah transport layer bertanggung jawab dalam hal routing
dari paket-paket data yang didasarkan pada logical address dari paket-paket
data tersebut. Network layer memotong-motong data dan menyusunya kembali jika
diperlukan, ia mengirim paket-paket data dari sumber ke tujuan.
f) Data-Link
Layer
Dibawah
network layer adalah data-link layer, layer dimana data dipersiapkan untuk
dikirimkan melalui jaringan, pada layer ini paket data di kapsulasi dalam sebuah
frame (bundle dari data biner) sebelum dikirimkan. Protokol pada layer ini
membantu dalam hal pengalamatan (addressing) dan pendeteksian kesalahan dari
data yang dikirimkan. Layer ini bertanggung jawab dalam megirimkan data dari
satu hoop ke hoop yang lain. Data-link layer terdiri dari dua sublayer yaitu;
sublayer Logical Link Control (LLC) dan sublayer Media Access Control (MAC).
Sublayer LLC adalah antarmuka antara protokol network layer dengan metode
pengaksesan media misalnya Ethernet atau Token Ring. Sublayer MAC menangani
koneksi ke media fisik seperti twisted-pair atau pengkabelan koaksial.
g) Physical
Layer
Layer
paling bawah dalam model OSI adalah physical layer. Layer ini menjelaskan
bagaimana pengiriman dan penerimaan bit-bit data sepanjang media transmisi
seperti; kabel koaksial, twited-pair, serat optic, gelombang radio atau media
transmisi yang lainya.
1.2
Bagaimana Model OSI Bekerja
Pembentukan
paket dimulai dari layer teratas model OSI. Aplication layer megirimkan data ke
presentation layer, di presentation layer data ditambahkan header dan atau
tailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya, pada layer dibawahnya pun
demikian, data ditambahkan header dan atau tailer kemudian dikirimkan ke layer
dibawahnya lagi, terus demikian sampai ke physical layer. Di physical layer
data dikirimkan melalui media transmisi ke host tujuan.
Di
host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah
ke layer paling atas. Protokol pada physical layer di host tujuan mengambil
paket data dari media transmisi kemudian mengirimkannya ke data-link layer,
data-link layer memeriksa data-link layer header yang ditambahkan host pengirim
pada paket, jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan
di buang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket
akan dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai ke
application layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer
ini disebut dengan “peer-layer communication”. Pada gambar 3 dapat dilihat
ilustrasi dari peer-layer comunicaion.
Gambar
3. Proses pengiriman dan penerimaan data pada model OSI
Kemunculan
Internet tidak dapat dipisahkan dari kemunculan jaringan komputer, karena
sejatinya Internet adalah sebuah jaringan komputer yang sangat luas yang
melingkupi seluruh dunia (World Wide). Internet telah merevolusi teknologi
komputer dan komunikasi sedemikian hebatnya sehingga dunia kita tidak akan
pernah kembali seperti dulu lagi. Penemuan telegraf, telepon, radio dan
komputer telah meningkatkan level teknologi yang kita miliki, tetapi
menggabungkan semuanya membawa kita ke level teknologi yang bahkan lebih tinggi
lagi. Intenet telah menghapus batas-batas geografis, semua orang dapat saling
berkomunikasi dari mana dan di mana pun mereka berada, hal ini sedikit banyak
telah merubah cara orang-orang dalam berinteraksi satu sama lain.
2.1
Pengertian TCP/IP
/IP adalah satu set protokol yang
memungkinkan terjadinya komunikasi antar komputer [1], TCP/IP menjadi sangat
populer karena apabila kita ingin terkoneksi ke Internet kita harus menggunakan
protokol TCP/IP, yang dengan TCP/IP inilah kemudian komputer di seluruh dunia
dapat saling berkomunikasi.
2.2
Model
TCP/IP
Pada
tahun 1974 Vint Cerf dan Bob Khan dua perintis Internet, mempublikasikan sebuah
tulisan berjudul “A Protocol for Packet Network Interconnection”, tulisan ini
menggambarkan tentang Transmission Control Protocol (TCP). TCP menjelaskan
bagaimana dua buah host dapat saling berkomunikasi dan bagaimana kedua host ini
tetap terkoneksi satu sama lain ketika data dikirim. TCP bertanggung jawab
untuk memastikan data diterima di host tujuan. TCP meninggalkan jejak tentang
apa yang dikirim dan dikirim ulang (informasi apapun yang tidak berhasil
dikirimkan), jika suatu data terlalu besar untuk dikirim sebagai sebuah paket,
TCP memecah data tersebut kedalam beberapa paket dan memastikan bahwa seluruh
paket yang dikirim dapat sampai di tujuan dengan benar, setelah itu TCP menyusun
kembali paket-paket tersebut sesuai dengan urutannya dan kemudian
merekonstruksi data yang dikirim. Pada tahun 1978 percobaan dan pengembangan
lebih lanjut dari protokol ini mengalami banyak kemajuan yang menggiring para
pengembangnya pada sebuah protokol baru yang disebut dengan Transmission
Control Protocol/Internet Protocol.
2. 3 Arah Pengembangan TCP/IP
TCP/IP
telah berkembang sedemikian rupa hingga sampai pada level yang seperti
sekarang. Protokol TCP/IP telah di test, dimodifikasi dan di tingkatkan dari
waktu-kewaktu. Protokol TCP/IP yang asli memiliki beberapa tujuan dalam
mewujudkan sebuah jaringan komputer yang luas dan mudah dikembangkan,
tujuan-tujuan itu diantaranya:
·
Independensi hardware: sebuah
protokol yang dapat digunakan pada Machintosh, PC, Mainframe atau komputer
jenis apapun.
·
Independensi software: sebuah
protokol harus dapat digunakan oleh produsen dan aplikasi software yang
berbeda. Hal ini akan memungkinkan sebuah host pada suatu situs untuk
berkomunikasi dengan host lain di situs yang lainnya tanpa memerlukan
konfigurasi software yang sama
·
Rekoveri kesalahan dan penanganan
error: sebuah protokol harus mampu memperbaiki kesalahan secara otomatis atas
drop atau hilangnya data. Protokol ini harus mampu mencegah/mengembalikan
kehilangan/rusaknya data dari host manapun di bagian manapun dari jaringan
serta pada point manapun dari pengiriman suatu data.
·
Protokol yang efisien dengan atribut
yang minimal (tidak terlalu banyak tambahan atribut)
·
Kemampuan untuk menambah koneksi
tanpa menggangu servis dalam jaringan.
·
Routable data: sebuah protokol
harus mampu mencari jalan untuk menyampaikan data sehingga data tersebut dapat
sampai ketujuan.
TCP/IP telah dikembangkan untuk
dapat memenuhi tujuan-tujuan ini
2.4 Empat Layer TCP/IP
Paket
protokol TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI di publikasikan, karenanya
TCP/IP tidak menggunakan model OSI sebagai rujukan. Model TCP/IP hanya terdiri
dari empat layer sebagaimana terlihat pada gambar 4 yaitu:
·
Application
·
Transport
·
Internet
·
Network Interface
Gambar
4. Layer pada TCP/IP
1) Aplication Layer
Aplication
layer adalah bagian dari TCP/IP dimana permintaan data atau servis diproses,
aplikasi pada layer ini menunggu di portnya masing-masing dalam suatu antrian
untuk diproses. Aplication layer bukanlah tempat bagi word processor,
spreadsheet, internet browser atau yang lainnya akan tetapi aplikasi yang
berjalan pada application layer berinteraksi dengan word processor,
spreadsheet, internet browser atau yang lainnya, contoh aplikasi populer yang
bekerja pada layer ini misalnya FTP dan HTTP.
2) Transport Layer
Transport
layer menentukan bagaimana host pengirim dan host penerima dalam membentuk
sebuah sambungan sebelum kedua host tersebut berkomuikasi, serta seberapa
sering kedua host ini akan mengirim acknowledgment dalam sambungan tersebut
satu sama lainnya. Transport layer hanya terdiri dari dua protokol; yang
pertama adalah TCP (Transport Control Protokol) dan yang kedua adalah UDP (User
Datagram Protokol). TCP bertugas; membentuk sambungan, mengirim acknowledgment,
dan menjamin terkirimnya data sedangkan UDP dapat membuat transfer data menjadi
lebih cepat.
3)
Internet
Layer
Internet
layer dari model TCP/IP berada diantara network interface layer dan transport
layer. Internet layer berisi protokol yang bertanggung jawab dalam pengalamatan
dan routing paket. Internet layer terdiri dari beberapa protokol diantaranya :
·
Internet Protokol (IP)
·
Address Resolution Protokol (ARP)
·
Internet Control Message Protokol
(ICMP)
·
Internet Group Message Protokol
(IGMP)
4) Network Interface Layer
Layer
terbawah dari model TCP/IP adalah Network Interface Layer, tanggung jawab utama
dari layer ini adalah menentukan bagai mana sebuah komputer dapat terkoneksi
kedalam suatu jaringan komputer, hal ini sangat penting karena data harus
dikirimkan dari dan ke suatu host melalui sambungan pada suatu jaringan.
B.
Perbandingan model OSI dengan TCP/IP
TCP/IP
dikembangkan dengan mengacu pada model DoD (Departement of Defense), tidak
seperti model OSI model DoD hanya memiliki empat layer, tapi tetap saja model
DoD dapat berfungsi sebagaimana model OSI. Adapun perbandingan antara model OSI
dan TCP/IP dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar
5. Perbandingan antara model OSI dengan model DoD atau model
TCP/IP
Aplication
layer melingkupi; Application, Presentation dan Session Layer pada model OSI.
Transport layer serupa dengan transport layer pada model OSI. Internet layer
melingkupi network layer dari model OSI. Network Interface layer melingkupi
data-link layer dan physical layer pada model OSI
C.
Model
referensi OSI dan Standarisasi
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor
komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai
fihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi
memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah
fihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan
protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International
Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama
model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian
diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan
model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya.
Model
referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan
aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja,
tetapi dalam membangung jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan
antara model referensi OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam Tabel 1.
Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO
saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International
Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute),
NCITS (National Committee for Information Technology Standardization),
bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan
vendor-vendor produk LAN bahkan memakai standar yang dihasilkan IEEE. Kita bisa
lihat misalnya badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat
standarisasi peralatan telekomunikasi seperti yang tertera pada Tabel 2.
Komentar
Posting Komentar